
BRMP dan Kadistanak Sultra Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan
Kendari, 27 Mei 2025 – Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Tenggara dan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Provinsi Sulawesi Tenggara hari ini menyatukan langkah dalam upaya percepatan swasembada pangan di Sulawesi Tenggara. Kepala BRMP Sultra, Budi Darma Putra, SE., MM, melakukan koordinasi strategis dengan Kepala Kadistanak Sultra, Prof. Dr. Ir. Muhammad Taufik, M.Si, didampingi oleh Kasubbag Tata Usaha BRMP, Samrin, SP, MP.
Pertemuan ini untuk menyelaraskan program dan kebijakan kedua lembaga demi mengoptimalkan potensi pertanian di Bumi Anoa, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. "Ini adalah wadah untuk menyatukan visi dan misi kita dalam mewujudkan swasembada pangan di Sulawesi Tenggara," tegas Budi Darma Putra. Ia menambahkan bahwa diskusi berfokus pada inovasi perakitan dan modernisasi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas pangan secara efektif.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Taufik, M.Si menyambut baik inisiatif koordinasi ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengidentifikasi masalah di lapangan dan merumuskan solusi tepat guna. "Dukungan BRMP dengan keahliannya dalam modernisasi pertanian akan sangat membantu kita mencapai target swasembada pangan," ungkap Prof. Taufik.
Diskusi dalam pertemuan tersebut mencakup berbagai aspek penting yang krusial bagi peningkatan produksi pangan di Sultra. Salah satu topik utama yang dibahas adalah Luas Tanam Tambah (LTT), dengan strategi peningkatan dan optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada maupun potensi lahan baru. Selain itu, kedua belah pihak juga mendiskusikan potensi Cetak Sawah Rakyat (CSR), sebuah inisiatif untuk memperluas lahan pertanian melalui pembukaan sawah baru yang dikelola langsung oleh masyarakat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan area tanam padi secara signifikan dan membuka peluang ekonomi baru bagi petani.
Tak kalah penting, peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam transfer pengetahuan dan teknologi kepada petani. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan jangkauan penyuluh menjadi prioritas untuk memastikan petani dapat menerapkan praktik pertanian terbaik.
Selain itu, pembahasan juga meliputi pemanfaatan teknologi pertanian modern, pengembangan varietas unggul, hingga peningkatan kapasitas petani secara menyeluruh. Diharapkan, koordinasi ini akan melahirkan program konkret yang segera diimplementasikan untuk mendukung kedaulatan pangan di Sulawesi Tenggara.