BSIP Sultra Gelar Pelatihan Good Handling Practice Jagung di IP2SIP Onembute
Konawe Selatan, Senin 4 November 2024, setelah dilakukan panen jagung bersama, dilanjutkan dengan pelatihan Good Handling Practice (GHP) pada jagung mendukung pelaksanaan kegiatan Perbenihan Tanaman Jagung Terstandar di Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan di IP2SIP Onembute.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe Selatan yang diwakili Kepala Bidang Tanaman Pangan menyampaikan ucapan terimakasih kepada BSIP Sulawesi Tenggara yang telah melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung ketersediaan benih khususnya benih jagung di Kabupaten Konawe Selatan.
Kepala BSIP Sulawesi Tenggara pun menyampaikan bahwa pelatihan Good Handling Practice (GHP) ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan baik petani, penyuluh maupun mahasiwa yang sedang melaksanakan program MBKM di BSIP Sulawesi Tenggara. Setelah pelaksanaan panen jagung, tentu diperlukan penanganan pasca panen yang baik sehingga benih jagung yang dihasilkan memiliki mutu dan kualitas sesuai dengan SNI Benih Jagung Bersari Bebas, karena jagung yang diproduksi saat ini adalah jagung bersari bebas/ komposit varietas Sukmaraga yang memiliki kelebihan toleran pada tanah masam.
Materi pelatihan terkait standar penanganan pasca panen jagung yang baik disampaikan oleh Koordinator Pengawas Benih Tanaman BPSB-TP Provinsi Sulawesi Tenggara. Harapannya dengan pelatihan ini, petani sebagai pelaku penangkar benih yang didampingi oleh BSIP Sulawesi Tenggara dapat mengetahui cara menjaga mutu jagung sehingga kualitasnya sesuai dengan persyaratan mutu laboratorium dari SNI Benih Jagung Bersari Bebas 6232:2015 yang memuat tentang acuan kadar air maksimal 12% , benih murni minimal 98-99 %, kotoran benih maksimal 1-2 %, benih tanaman lain (warna benih berbeda) maksimal 0-0,2 %, biji gulma maksimal 0% dan daya berkecambah minimal 80% (butir rusak, butir pecah dan lainnya). Adapun kegiatan pasca panen yang dilakukan yaitu dipipil dengan mesin pemipil, kemudian dilakukan pengeringan, lalu dikemas didalam karung/goni, lalu dipasarkan.