• Jl. Prof. Muh. Yamin
  • (021) 780 6202
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BSIP Sultra

Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Sulawesi Tenggara

Thumb
2013 dilihat       25 Juni 2024

Demonstrasi Teknik Pembuatan Silase Pakan Hijauan Ternak Sapi Potong

Kolaka Timur - (13 Juni 2024), Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian yang merupakan pelaksana program ICARE di Sulawesi Tenggara lakukan demonstrasi cara pengawetan pakan sapi potong dengan metode fermentasi silase di Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur.

Kegiatan praktek dengan metode demonstrasi cara ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan pelatihan teknis Good Agricultural Practices (GAP) Komoditas Ternak Sapi Potong di Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur, dengan melibatkan peserta sebanyak 150 orang peternak sapi potong. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memacu efektivitas adopsi dan penerapan teknologi pengawetan hijauan pakan ternak melalui teknik fermentasi atau dikenal dengan nama silage atau silase kepada peternak sapi potong di kawasan ICARE Sulawesi Tenggara.

Narasumber dari Loka Pengujian Standar Instrumen Ruminansia Besar yang dihadirkan yaitu drh. Saiful Anis, M.Si, dan Hilmi Panca Fitrayadi, S.Pt adalah praktisi yang ahli dibidangnya masing-masing, mengantar para peserta dapat melihat dan melakukan secara langsung proses pengawetan pakan hijauan dengan teknik fermentasi selase. “Teknologi silase ini merupakan teknologi praktis dan aplikatif dalam penyediaan pakan sapi potong yang sangat sesuai dengan kondisi peternak dan sumberdaya di Sulawesi Tenggara yang masih kaya akan hijauan pakan ternak (HPT) karena lahan untuk ditanami HPT masih cukup luas” Tegas kedua Narasumber.

Narasumber drh. Saiful Anis, M.Si menjelaskan bahwa pembuatan pakan silase sangat mudah dapat dilakukan oleh peternak. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah cukup yang tersedia disekitar lokasi yaitu HPT seperti rumput gajah, rumput alam, gamal, limbah pertanian seperti jerami padi, jerami jagung, kulit buah kakao, dedak padi dan lain-lain, ditambah dengan activator pengurai yang dapat diperoleh dan tersedia di toko tani.

Pada prinsipnya pembuatan silase dilakukan dengan cara memeram/mengurung bahan pakan dengan memanfaatkan media simpan kedap udara seperti gentong, drum, silo dari kayu/beton, atau kantung plastik sampah, sehingga terjadi proses fermentasi dimana bakteri-bakteri fermentasi seperti lactobacillus sp, bakteri asam laktat, jamur pengurai selulosa dan lain-lain melakukan penguraian bahan secara alami. enzim yang dihasilkan dalam proses fermentasi dapat memperbaiki nilai nutrisi, pertumbuhan, serta meningkatkan daya cerna serat kasar, protein dan nutrisi pakan lainnya” tegas Saiful.

Narasumber kedua, Hilmi Panca Fitrayadi, S.Pt mengarahkan proses pembuatan silase dengan dibantu beberapa orang peserta yang ikut serta secara langsung melakukan proses pembuatan silase. Hilmi menjelaskan bahwa bahan pakan hijauan maupun limbah pertanian sebaiknya dicacah terlebih dahulu menggunakan mesin pencacah atau dengan parang agar diperoleh partikel yang lebih kecil untuk mengurangi rongga udara saat proses fermentasi sehingga dapat dihasilkan pakan silase yang berkualitas. Bahan pakan dari hijauan dan limbah pertanian dicampur terlebih dahulu dengan perbandingan 2 bagian rumput, 1 bagian limbah pertanian dan ¼ bagian leguminosa. Sementara itu, dilakukan pula pembuatan larutan fermentor yang terdiri dari activator pengurai, air bersih dan gula merah sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai. Selanjutnya bahan dimasukan ke dalam wadah gentong atau wadah kedap udara lainnya dengan prinsip membuat lapisan-lapisan yaitu lapisan campuran hijauan, lapisan dedak padi, lalu di atasnya disiramkan larutan fermentor. Kemudian dipadatkan dengan diinjak-injak lalu dibuat lapisan baru dengan susunan yang sama setebal 10 – 15 cm, sampai wadah gentong penuh yang ditandai dengan tidak adanya ruang/rongga udara saat penutup gentong terpasang” pungkas Hilmi.

Proses fermentasi ini dapat berlangsung selama 2 – 4 minggu sebelum dapat digunakan. Jika sudah dibuka saat pemberian kepada ternak sapi sebaiknya diberikan untuk 1 kali pemberian atau dapat pula disimpan tetapi harus ditutup dengan rapat. Pakan silase ini sangat penting bagi penyediaan kebutuhan harian ternak sapi terutama untuk mengantisipasi keadaan-keadaan tertentu bagi peternak susah menyediakan pakan misalnya saat musim kemarau, hujan lebat, maupun saat acara hajatan masyarakat. Dijelaskan pula bahwa pakan silase ini dapat bertahan berbulan-bulan bahkan sampai masa tahunan tampa mengurangi kandungan nutrisi dalam pakan.

Saat berlangsungnya proses pembuatan silase para peserta banyak memberikan pertanyaan terkait dengan bahan-bahan apa saja yang bisa dipergunakan, teknik pencampuran hijauan, teknik pembuatan larutan fermentor, teknik pembuatan lapisan dalam media kedap udara, maupun teknik antisipasi yang efektif saat pemberian pada ternak sapi potong sesuai kebutuhanya agar silase dapat disimpan dalam waktu yang lama. Antusias yang tinggi dari para peserta membuat suasana praktek menjadi interaktif sehingga semua hal yang berkaitan dengan teknologi pakan silase ini didiskusikan saat praktek.

Prev Next

- BSIP SULTRA


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Kolaka Utara Koordinasi Swasembada Pangan
    03 Jun 2025 - By BSIP SULTRA
  • Thumb
    BRMP Sultra Berperan Aktif dalam Kesiapan Panen Raya Jagung 2025 di Sulawesi Tenggara
    02 Jun 2025 - By BSIP SULTRA
  • Thumb
    Tim ICARE BRMP Sultra Optimalkan Penyusunan Perbaikan Proposal Bisnis Koperasi
    01 Jun 2025 - By BSIP SULTRA
  • Thumb
    Pengukuhan KTNA dan Perhiptani, BRMP Sultra Dorong Modernisasi Pertanian di Bombana 
    01 Jun 2025 - By BSIP SULTRA
  • Thumb
    BRMP Sultra Kawal Penyerahan Herbisida untuk Optimalisasi padi lahan kering di Kab. Kolaka Timur
    31 Mei 2025 - By BSIP SULTRA

tags

#bsipsultra Kementan bsipkementan icaresultra kolakatimur pengawetanpakan sapipotong silase sulawesitenggara

Kontak

(021) 780 6202
(021) 780 0644
[email protected]

Jl. Prof. Muh. Yamin No.89, 
Kel. Puuwatu, Kec. Puuwatu
Kendari - Sulawesi Tenggara
Indonesia 93114

https://sultra.bsip.pertanian.go.id

© 2022 - 2025 Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Sulawesi Tenggara. All Right Reserved