Peserta Magang ICARE Sultra, Pelajari GAP Pengelolaan Usahatani Kakao
Tabanan Bali, 17-18 Mei 2024, Peserta Magang Pengelolaan Usahatani Kakao Terstandar ICARE Sultra, pada pelaksanaan magang menerima materi dan praktek menarik berturut-turut yang disajikan oleh narasumber kompeten dari P4S Cau Cocholates Bali.
Pada hari pertama, fokus kepada penyampaian materi diantaranya adalah Manajemen Pembibitan dan Rehabilitasi Tanaman Kakao, Pengelolaan Lahan dan Hara, dan Good Agricultural Practices (GAP) Budidaya Kakao di Cau Chocolates Bali.
Materi pertama yang diberikan adalah Manajemen Pembibitan dan Rehabilitasi Tanaman Kakao serta Pengelolaan Lahan dan Hara oleh Ir. Made Budiana yang juga merupakan seorang praktisi teknis yang telah bergelut dengan kakao sekaligus saat ini menjabat sebagai manager Farm Cau Chocolates.
Materi kedua yakni membahas Good Agricultural Practices (GAP) Budidaya Kakao di Cau Chocolates Bali yang dibawakan oleh Dr. I Wayan Alit Artha Wiguna, MSi seorang Penyuluh Pertanian Utama di BPSIP Bali dan juga Founder PT Cau Coklat Internasional Bali.
Pada materi ini, Dr. I Wayan Alit Artha Wiguna mengedukasi dan memotivasi para peserta yang sudah puluhan tahun menjadi petani kakao di Kolaka Timur untuk mengubah cara pandang dan sikap petani dalam melakukan usahataninya agar berpatokan pada prinsip GAP. Pemateri menayangkan GAP di kawasan ASEAN menekankan pada 4 komponen yakni keamanan konsumsi pangan, pengelolaan lingkungan dengan benar, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja lapang, jaminan kualitas produk dan traceability produk.
“Tugas kami sebagai penyuluh merubah perilaku petani, mengedukasi petani tentang GAP tidak menekankan salah satu, tapi yang ditekankan adalah sustainable, keberlanjutan dan ramah lingkungan” jelas Dr. Alit.
Pada hari kedua, dilakukan praktek terkait materi yang telah disampaikan pada hari pertama, mulai dari Manajemen Pembibitan dan Rehabilitasi Tanaman Kakao, Pengelolaan Lahan dan Hara, sampai dengan Good Agricultural Practices (GAP) Budidaya Kakao dan pengendalian hama penyakit pada tanaman kakao.
Kedua narasumber lebih banyak mengajak para peserta untuk saling sharing tentang pengalaman dalam budidaya tanaman kakao, mengedukasi para petani untuk melakukan budidaya tanaman kakao terstandar yang bertopang pada prinsip GAP agar salah satunya bisa masuk ke negara tujuan ekspor.
Peserta Magang Pengelolaan Usahatani Kakao Terstandar ICARE Sultra pun sangat antusias dengan mengajukan pertanyaan yang menjadi permasalahan yang dihadapi selama ini sebagai pelaku utama kakao dan pelaku usaha kakao.