Praktek Lapang Teknis GAP Komoditi Kakao di Kawasan ICARE Sultra
Kolaka Timur, 8 Juni 2024 – Peserta Pelatihan Teknis Good Agricultural Practices (GAP) Komoditi Kakao di Kawasan ICARE Sulawesi Tenggara mengikuti praktek lapang di salah satu kebun milik petani kakao di Kecamatan Lambandia.
Untuk efektivitas pelaksanaan praktek peserta dibagi menjadi dua gelombang. Adapun praktek lapangan yang dilakukan adalah Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Kakao yang didampingi oleh Jonathan Fredy Minggus, SP, MP. dan praktek pemangkasan oleh Mustofa, SP, M.Si.
Mengawali kegiatan praktek, pemilik kebun bapak Jono menjelaskan secara singkat mengenai pengelolaan kebunnya selanjutnya narasumber meminta peserta mengidentifikasi hama dan penyakit pada buah dan tanaman kakao.
Hasil temuan peserta pada kebun kakao tersebut menunjukkan adanya serangan penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh hama PBK, Rambut Setan dan Penyakit Kanker Batang pada tanaman kakao.
Selanjutnya narasumber memberikan penjelasan terkait penyebab dan cara pengendalian yang tepat salah satunya melalui teknik sesama jamur dimurnikan. Salah satu jamur tersebut yaitu Trichoderma Sp. jamur dimurnikan di alam tapi melalui keahlian untuk isolasi.
Praktek kedua, pemateri mendemonstrasikan cara pemangkasan pada tanaman kakao. menurut Mustofa, idealnya pemangkasan pembentukan dilakukan saat batang tanaman kakao sudah kokoh, keluar buah pertama atau berumur sekitar 18 bulan. Tujuan pemangkasan yaitu agar tanaman seimbang, terbentuk dan tanamannya tidak cukup tinggi. Selain itu pemangkasan juga dilakukan untuk membagi sirkulasi penyinaran matahari agar merata.
Selain itu, pemateri juga menjelaskan jarak tanam ideal beserta plus minusnya.
Dalam pelaksanaan pelatihan di kebun kakao, para peserta yang terdiri dari petani/kelompok tani dan korporasi petani, selain didampingi oleh panitia pelaksana juga didukung oleh tim fasilitator lapangan Program ICARE di Kab. Kolaka Timur.