Siapkan Rancangan Bisnis Koperasi Petani, Tim PIU BSIP Sultra mengikuti ToT Business Plan ICARE
Lombok, 17 Mei 2024, Dalam rangka mendukung Penguatan Rantai Nilai di Kawasan Pertanian Terpilih pada program ICARE, perlu dilakukan perancangan agribisnis di lokasi model kawasan pertanian. BSIP Kementan dan World Bank melakukan Training of Trainer (ToT) Business Plan Koperasi Petani, yang bertempat di Hotel Golden Palace-Mataram. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari pada 15-17 Mei 2024.
Kepala BSIP Sultra selaku Penanggungjawab ICARE Sultra, Dr. Abdul Wahab, SP, MP menghadiri kegiatan tersebut didampingi Ketua Tim PIU ICARE, Didik Raharjo, SP, MP bersama Tim PIU ICARE Sultra, Assayuthi Ma’suf, SP, MP.
Acara diawali oleh sambutan Kepala BSIP Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si selaku Ketua Pelaksana kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pulau Lombok, NTB merupakan salah satu pulau yang memiliki ragam wisata dan budaya. Arti kata Lombok dalam bahasa suku sasak adalah Lurus, banyak yang salah mengira dengan mengartikannya sebagai cabai. Salah satu kuliner khas Lombok adalah Ayam Taliwang, sehingga tak salah jika pengembangan komoditas utama yang dikembangkan dalam program ICARE di NTB adalah Jagung dan Ayam KUB. Hal ini tentu, menjadi wujud BSIP dalam pengembangan wisata kuliner khas NTB melalui program ICARE.
TOT Business Plan ini diikuti kurang lebih 60 peserta dari 9 Provinsi PIU ICARE. Tujuan pelaksanaan ToT adalah dalam rangka pemantapan rencana bisnis koperasi dari masing-masing lokasi ICARE. Sehingga sangat diharapkan 9 Provinsi PIU ICARE dapat memahami hal-hal yang diperlukan dalam penyusunan rencana bisnisnya bagi koperasi petani.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Direktur ICARE , Dr. Akhmad Musyafak, SP, MP. Beliau menyampaikan bahwa Program ICARE ini berbeda dengan program bantuan kepada petani lainnya. ICARE berfokus pada membuka lapangan kerja bagi petani, pengembangan dan penguatan kelembagaan ekonomi melalui korporasi petani, serta membangun kemitraan dengan semua pihak yang dapat mendukung Penguatan Rantai Nilai di Kawasan Pertanian Terpilih. Melalui kegiatan TOT ini, kami berharap peserta dapat berbagi ilmu yang telah diperoleh kepada pihak-pihak lain baik di internal BSIP sendiri, dinas terkait maupun petani".
Koordinator Task Team ICARE World Bank, Ir. Triyanto Fitriyadi, MIB, MBA memberikan pengantar terkait rencana bisnis korporasi. "Rencana bisnis harus sitematis, strategis dan memberi manfaat yang banyak pada orang lain. Latar belakang rencana bisnis harus disesuaikan dengan rencana bisnis kawasan, rencana bisnis kemitraan, perspektif banker, serta rencana bisnis korporasi petani. Rencana bisnis dikomunikasikan dengan calon investor, penyandang dana, rekanan dan stakeholder lain". Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa rencana bisnis yang disusun harus dapat menjawab tantangan yang ada antara lain kemampuan, SDM, ketersediaan sarana penunjang, dukungan finansial, serta akses pasar. Selanjutnya dilakukan proses TOT penyusunan rencana bisnis koperasi masing-masing lokasi ICARE yang dipandu oleh Narasumber, Anis Saadah - Founder and CEO of Innocircle Inititative.
Kemudian diakhir kegiatan ini dilakukan kunjungan ke lokasi ICARE NTB khususnya pada Koperasi ICARE di Lombok Tengah. Koperasi pertama yang dikunjungi adalah Koperasi Syariah Ngaro Ngaret Jaya Usaha yang rencana pengembangan bisnisnya adalah jagung pakan ternak dan ayam KUB. Selanjunya, dilakukan kunjungan ke Koperasi Produsen Syariah Petani Peternak Modern Lombok Tengah yang rencana bisnisnya adalah pemenuhan jagung pakan ternak.